Pringsewu, (21/06). Terhitung sejak tanggal 28 Oktober 2017 pengurus masjid Baitul Izza, Pringsewu Barat telah berhasil menggabungkan diri dengan gerakan Pramuka berbasis masjid yang diberi nama Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (SAKO SPN). Gerakan Pramuka berbasis masjid ini diharapkan dapat membentuk karakter generasi muda yang aktif, kreatif, dan religius.
Dalam kurun waktu dua tahun ini, pengurus Sakocab Pringsewu telah berhasil menjalankan beberapa program kerja tahunan, seperti pelantikan Mabi dan Pin Sakocab Pringsewu, dilanjutkan dengan perkemahan Sabtu Minggu, Temu Penegak dan Pandega (TPPD) se-Lampung, Festival Anak Pramuka Shalih (FASKA), dan baru-baru ini telah berhasil menyelenggarakan acara Gelang Ajar bagi pembina Sako SPN dengan tema “Meningkatkan kompetensi pembina Pramuka”.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembina Pramuka dalam membimbing peserta didiknya. Peningkatan kualitas pembina Pramuka sangat erat kaitannya dengan peningkatan mutu kegiatan peserta didik yaitu dengan adanya sajian kegiatan-kegiatan bermutu oleh pembina Pramuka yang bermutu sehingga dapat mencetak peserta didik yang bermutu pula.
Turut di undang dalam acara ini pembina-pembina Sakocab Lampung Tengah dan Tanggamus, serta secara resmi dibuka oleh Kak Heri Sensustadi selaku Pin Sakoda Lampung. Dalam sambutannya Heri menjelaskan bahwa Pramuka adalah kegiatan yang berisi kegembiraan dan tidak ada perbedaan. “Di dalam Pramuka, semua harus gembira, semua harus senang. Tidak ada perbedaan diantara kita, semua sama” tegas kak Heri.
Dalam pemaparannya, Kak Johan Wahyudi selaku sekretaris Sakoda Lampung menjelaskan tentang nama Gelang Ajar. “Di Pramuka itu semua sama. Dalam “Gelang Ajar” terdapat dua kata gelang dan Ajar. Gelang berarti saling bergandengan dan menyatu dan ajar berarti saling memberikan ajaran atau ilmu” jelasnya.
Acara yang bertempat di halaman masjid Baitul Izza, Pringsewu barat ini dihadiri oleh sekitar 200 pembina dari tiga Kwarcab dan berlangsung selama tiga hari, yakni tanggal 19, 20, dan 21 Juni 2019. Acara dibuka dengan upacara pembukaan, dilanjutkan dengan materi kepramukaan oleh kak Dian Amirudin, Kak Dika Adinayuha, dan Kak Amrullah Sabirin.
Pada hari kedua dilaksanakan senam bersama sekaligus pembagian regu dilanjut outbond serta unjuk kreativitas masing-masing regu dan ditutup dengan upacara penutupan api unggun. Pagi hari tanggal 21 peserta gelang ajar dipersilahkan untuk membongkar tenda dan sayonara. (Yustika Zulfa/Lines Lampung)