Bandar Lampung (4/3). LDII mengajak umat Islam menjadikan Bulan Suci Ramadan 1446 H ini sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan kepedulian sosial. Hal itu disampaikan oleh Anggota Bagian Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PAD) DPD LDII Bandar Lampung, Ustadz Sudarto saat membuka kegiatan “Semangat Asrama Al Quran Ramadan 1446H/2025M (Semaraq 2025)” di Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Baitusshadiq, Bandar Lampung pada Minggu (2/3).
Menurutnya, Bulan Suci Ramadan adalah bulan yang ditunggu umat Islam di seluruh dunia, karena kedudukanya yang lebih mulia dari bulan-bulan lain. “Ramadan adalah bulan yang penuh keutamaan dan rahmat, jadi mari lebih semangat lagi dalam beribadah serta jauhi lahan dan maksiat, sebab tidak hanya pahala yang dilipatgandakan, dosapun akan dilipatkan jika dikerjakan di bulan Ramadan ini, oleh karena itu jangan remehkan Ramadan,” ajaknya.
Ia menjelaskan, wujud peningkatan ibadah selama Ramadan itu dilandasi semangat dan ketekunan agar bisa meraih lima sukses ramadan. “Yakni sukses puasa, sukses salat tarawih, sukses tadarus, sukses lailatul qadar, dan sukses zakat fitrah. Yang semua itu tentu wajib dilandasi dengan niat karena Allah,” tambahnya.
Selain meningkatkan ibadah, Ustadz yang juga pengasuh PPM Baitusshadiq itu mengingatkan perlunya ibadah berupa kepedulian sosial, yakni kepekaan social terhadap sesame di lingkungannya masing-masing. Ia menyontohkan, ibadah social yang dapat dilakukan seperti menyantuni anak yatim dan fakir miskin, berbagi takjil dan makan buka sahur, berbagi pakaian layak, serta kepedulian social lainnya.
“Melalui ibadah sosial yang juga diperkuat, harapannya selain sebagai bentuk kepedulian, juga membantu antarsesama bahkan bisa menciptakan ukhuwah atau persaudaraan,” jelasnya.
Melalui peningkatan ibadah dan kepedulian sosial, esensi Ramadan adalah membentuk manusia yang mampu mengendalikan diri. “Sehingga pada bulan-bulan selanjutnya setelah Ramadan, umat Islam dengan segala bentuk urusannya tetap berada dalam rel yang sesuai dengan nilai-nilai agama. Yaitu berdasarkan Al Quran an Al Hadits sebagai pedoman hidup sepanjang hayat, dan kapanpun kematian menjemput kita dalam keadaan husnul khatimah,” tutupnya.