Kota Agung (21/6). Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII) Kota Agung menggelar Pengajian Usia Mandiri (Usman) pada Minggu (8/6) di gedung DPD LDII Kabupaten Tanggamus. Kegiatan ini ditujukan bagi generasi penerus (generus) LDII yang telah menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atas atau sederajat, berusia 18 tahun ke atas, dan belum menikah.
Acara tersebut menghadirkan tiga pemateri, yakni Ustadz H. Sugiyanto, Ustadz Ardi, dan Ustadz Parwoto, dengan masing-masing menyampaikan materi seputar kemandirian, skill pengembangan diri, dan wawasan keagamaan.
Dalam pemaparannya, Ustadz Ardi mendorong para remaja agar mampu mandiri secara ekonomi di usia muda. “Untuk remaja yang sudah lulus sekolah, usahakan untuk mempunyai skill atau keterampilan guna menunjang kemandirian, syukur-syukur ada yang menjadi wirausahawan,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kesiapan menghadapi tantangan zaman, di mana persaingan kerja dan tuntutan hidup semakin kompleks. Oleh karena itu, menurutnya, generasi muda harus proaktif mencari peluang dan tidak hanya bergantung pada pekerjaan formal. “Saat ini banyak peluang yang bisa diambil, baik secara daring maupun luring. Yang penting punya kemauan belajar dan tidak malu untuk memulai dari bawah,” tambahnya.
Ustadz Ardi juga mengingatkan bahwa kemandirian bukan hanya soal materi, tetapi juga mental dan spiritual. Seorang remaja yang mandiri harus memiliki daya juang, rasa tanggung jawab, serta menjunjung nilai-nilai agama dalam setiap langkahnya.
Menutup sesi, Ustadz Parwoto memberikan pesan motivasi agar para remaja memanfaatkan masa muda untuk hal yang produktif dan memperkuat spiritualitas. “Gunakan waktu mudamu sebelum tuamu. Gunakanlah masa mudamu dengan semaksimal mungkin dan juga persiapkan ilmu agama untuk bekal di akhirat kelak,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa masa muda adalah fase emas dalam kehidupan seseorang—penuh energi, semangat, dan kesempatan belajar. Oleh karena itu, para remaja Usman diimbau untuk tidak menyia-nyiakan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. “Jangan terlena dengan kenikmatan dunia yang bersifat sementara. Masa muda adalah waktu terbaik untuk menanam amal, memperkaya ilmu, dan membangun karakter,” tambahnya.
Ustadz Parwoto juga mengingatkan pentingnya menjaga pergaulan, memperluas wawasan, serta terus aktif dalam kegiatan positif, baik di lingkungan masyarakat maupun di majelis ilmu. Ia berharap para remaja usia mandiri dapat menjadi generasi penerus bangsa dan agama yang unggul, tidak hanya dalam aspek duniawi, tetapi juga dalam persiapan menuju akhirat.
Sebagai penutup, acara dilanjutkan dengan kegiatan kebersamaan dengan nyate bersama, kemudian ditutup dengan pelaksanaan salat dzuhur berjamaah. Pengajian Usman ini menjadi wadah strategis LDII dalam membina generasi muda agar tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, berakhlak, dan berwawasan agama.