LDIILampung.com – Kita harus bersyukur karena masih diberi kenikmatan untuk merasakan dahsyatnya keimanan. Dengan rasa syukur yang kita rasakan akan kehidupan kita saat ini, kesuksesan itu pada esensinya sudah tidak perlu kita cari lagi, ia sudah ada di sini, dihidup Anda saat ini pula.
Bersyukur karena kita masih menikmati manisanya keimanan, rasa syukur merupakan rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam atas sebuah pemberian dari yang Maha Kuasa, entah bagaimanpun bentuk dan rupa pemberian tersebut.
Dan yang paling diidamkan oleh seorang muslim adalah mendapatkan manisnya keimanan, karena dengan mendapat manisnya keimanan ini kita sebagai orang muslim betul-betul dapat menikmati kesenangan di dunia dan akhirat secara hakiki.
Untuk mendapatkan manisnya keimanan itu adalah sebagai berikut:
1. Mencintai Allah dan Rosulnya di atas segala-galanya.
2. Mencintai sesroang karena Allah.
3. Membenci kemali menjadi kufur setelah Allah memberikan hidayah.
Sebagaimana diriwayatkan dalam Al hadist:
عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
dari Anas, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dia bersabda, “Tiga perkara jika itu ada pada seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman; orang yang mana Allah dan Rosulnya lebih dia cintai daripada selain keduanya, mencintai seseorang yang ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran tersebut sebagaimana ia benci untuk masuk neraka”. (HR. Muslim)
Semoga kita menjadi orang muslim yang paling baik dan bisa meraih manisnya keimanan.