Ldiilampung.com – Semakin hari, tantangan pemuda dalam menghadapi perkembangan teknologi menjadi semakin berat. Tak terkecuali bagi kalangan mahasiswa, semakin luas pergaulan, semakin tinggi teknologi dan tentunya semakin berat godaannya.
Forum Mahasiswa Islam melihat menjaga diri dalam menghadapi tantangan kehidupan beragama di zaman modern perlu didengungkan. Dengung ini dalam artinya pemahaman cara mengatasinya.
Maka FMI dalam acara pengajian rutinnya melakukan pembahasan tema diatas dengan pemateri KH. Syukron Tamami Habibullah.
Dalam paparannya Dayat, panggilan akrab Syukron Tamami mengingatkan prinsip dasar islam.
“Prinsip dasar islam adalah, aqidah, ibadah, mu’amalah, akhlak dan adab,” ujar Dayat.
Prinsip dasar ini dalam rangka menghadapi pola aspek kehidupan manusia, yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Dihadapan 100 Mahasiswa yang memadati Masjid Hizbullah (15/3) Pengasuh Ponpes Nurul Huda juga ini mengungkapkan bahwa keberhasilan pembinaan saat ini adalah hasil perjuangan masa lampau.
Dan islam kedepan mau dibawa kemana adalah tanggung jawab generasi saat ini. “Jika lengah, maka kesalahan besar ada di tangan kita,” tegas Dayat.
Dayat juga menghubungkan pembinaan ini adalah kewajiban dari orang tua. “Memiliki anak yang solih adalah dambaan semua orang tua, anak ini akan menjadi sumber kebahagiaan bagi orang tua dan akan mengangkat derajat orang tua didunia dan akhirat,” ungkap Dayat.
Dayat juga mengingatkan kehidupan era kini sudah mengalami penurunan moralitas. “Marilah kita jaga diri melalui cara prefentif, persuasif dan keteladanan,” kata Dayat menutup acara kali ini.
Selain pemaparat dari Ust Syukron Tamami, pengajian FMI juga mengkaji AlQur’an dan AlHadist oleh Ust Brillian Anirna (Ali Imron Ayat 60-65) dan Ust Joni Alfian (Fredy-Lines).