Pesawaran (27/6). Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Pesawaran menunjukkan komitmennya dalam menjaga kerukunan umat beragama dengan turut berpartisipasi dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesawaran. Acara yang bertajuk “Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan” ini berlangsung di Aula Pahawang Kemenag Pesawaran dan dihadiri oleh berbagai tokoh dan perwakilan organisasi keagamaan se-Kabupaten Pesawaran, pada Rabu (25/6).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Pesawaran, Farid Wajedi, yang menekankan pentingnya deteksi dini sebagai upaya preventif dalam menjaga stabilitas dan kerukunan umat beragama.
Menanggapi kegiatan ini, Wakil Ketua DPD LDII Kabupaten Pesawaran, Teguh Raharjo, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyambut baik inisiatif Kemenag untuk memperkuat sinergi antar-ormas dalam menjaga kerukunan umat beragama.
“LDII sangat mengapresiasi kegiatan ini. Deteksi dini terhadap potensi konflik sosial berbasis agama adalah langkah penting yang membutuhkan kolaborasi semua pihak. Forum seperti ini sangat bermanfaat dalam memperkuat komunikasi dan membangun semangat kebersamaan antarumat beragama,” ujar Teguh.
Ia juga menegaskan bahwa LDII secara konsisten mengedepankan prinsip dakwah yang sejuk, moderat, dan menjunjung tinggi toleransi dalam kehidupan berbangsa dan beragama.
Dalam sesi diskusi yang dipandu oleh Kasi Bimas Islam Kemenag Pesawaran, para peserta membahas secara mendalam strategi pembinaan paham keagamaan yang moderat serta mekanisme deteksi dan penanganan konflik sosial berbasis agama. Setelah itu, acara diakhiri dengan pembacaan dan penandatanganan komitmen bersama seluruh peserta sebagai bentuk kesiapsiagaan dan tekad bersama dalam menjaga kedamaian dan kerukunan di Kabupaten Pesawaran.
Menurut Teguh, dengan melakukan langkah tersebut, LDII siap untuk terus bersinergi dengan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan suasana yang aman dan harmonis.
“Penandatanganan komitmen bersama ini bukan sekadar simbolis, tapi menjadi pengingat bahwa tanggung jawab menjaga kerukunan adalah milik kita bersama. LDII siap menjadi bagian dari solusi,” pungkasnya.