Unit 2 (7/5). Dalam upaya memperkuat dakwah yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman, Kementerian Agama Kabupaten Tulang Bawang menggelar kegiatan Pembinaan Da’i dan Da’iyah se-Kabupaten Tulang Bawang pada Selasa, (6/5). Acara ini berlangsung di Aula KBIH Al Mansyur, Unit 2, dan diikuti oleh para dai dan daiyah dari berbagai lembaga keagamaan.
Kegiatan dibuka dengan pembacaan doa oleh Ustaz Irsyad Fuadi, dilanjutkan pembukaan resmi oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tulang Bawang yang diwakili oleh Kasubbag TU, H. Marsudi, dalam sambutannya, beliau membawakan materi bertema “Penguatan Moderasi Beragama yang Inklusif dan Transformatif”. Ia menegaskan bahwa moderasi beragama adalah sikap beragama yang adil dan berimbang, serta mampu merawat keragaman suku, budaya, dan keyakinan dalam bingkai kebangsaan.
Kabid Urusan Agama Islam Kemenag Tulang Bawang, H. Yulizar Andri, juga turut hadir dan menyampaikan pentingnya peran dai dan daiyah di era digital. Ia mendorong agar dakwah tidak hanya dilakukan secara konvensional di majelis, tetapi juga melalui media digital yang menjangkau masyarakat luas dengan tetap menjunjung nilai-nilai kebijaksanaan dan keteladanan.
“Acara ini sangat positif karena membahas isu yang relevan, yaitu moderasi beragama di tengah masyarakat yang majemuk. Perlu kita ingat bahwa kemerdekaan Indonesia lahir dari semangat toleransi yang dijunjung tinggi oleh para pendiri bangsa,” kata Sriyanto, Wakil Ketua DPD LDII Tulang Bawang.
Ia juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi informasi bagi para dai agar dakwah dapat menjangkau generasi muda secara lebih efektif dan memberikan kemaslahatan yang lebih luas. Selain itu, ia menyoroti pentingnya legalisasi majelis taklim agar kegiatan keagamaan dapat berjalan secara sah dan tertata.
Perwakilan LDII Tulang Bawang yang hadir dalam kegiatan ini antara lain Wakil Ketua, Sriyanto; Sekretaris, H. Sukiman; Bidang Organisasi dan Kaderisasi, Ust. Sarjono; Bidang Komunikasi, Informasi, dan Media, Nurhuda; serta Tim LINES Tulang Bawang, Kholil Asidiki.
Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat sinergi antarlembaga keagamaan dalam membangun masyarakat yang harmonis, toleran, serta melek teknologi dalam berdakwah di era modern.