Tanggamus (3/5). DPW LDII Provinsi Lampung sukses menggelar Rakorwil DPW-DPD se-Lampung pada Kamis (1/5) di Pondok Pesantren Nurul Huda, Way Harong, Tanggamus, Lampung. Selain mengkoordinasikan program kerja LDII secara internal, Rakorwil juga menghadirkan Ketua Pengprov Persinas ASAD Lampung dalam upaya menyelaraskan program pembinaan generus. Hal ini sebagai tindak lanjut atas MoU yang telah dilakukan antara LDII dengan Persinas ASAD.
Sebelumnya, ditingkat pusat, DPP LDII dan Pengurus Besar Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas ASAD) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada 12 Oktober 2022 yang lalu. Kemudian, pada 23 Februari 2025 bersamaan dengan Rakornas LDII, MoU itu Kembali dipertajam dalam bidang dakwah, penguatan moral, karakter kebangsaan, hingga menyalurkan bakat warga.

Dalam pemaparannya, Ketua Pengprov Persinas ASAD Lampung, H. Iswahyudi menyampaikan bahwa PB Persinas ASAD telah menyusun kurikulum persinas asad yang dibentuk berdasarkan tahapan masa anak-anak hingga usia dewasa. “Di dalamnya memuat materi yang mencakup jurus, teori dasar, dan latihan fisik yang disesuaikan dengan tingkat sabuk,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan, dengan kurikulum pembelajaran yang telah tersusun dengan sistematis itu, sangat memungkinkan untuk diberikan kepada warga LDII, khususnya santri TPA/TPQ yang berada di Bawah pengelolaan LDII. “Selain itu, Persinas ASAD Lampung juga telah memiliki pelatih pencak silat yang tersertifikasi di tingkat desa/kelurahan. Artinya, program pembinaan generus LDII untuk bisa menguasai pencak silat ini dapat kita jalankan,” lanjut Iswahyudi.
Ia juga mendukung program penguatan karakter generasi muda LDII melalui penanaman 29 karakter luhur. Pasalnya, melalui pelatihan bela diri Persinas ASAD, banyak indikator-indikator dari 29 karakter luhur itu dapat diwujudkan. “Pembinaan karakter bisa dilakukan melalui pencak silat, karena itu penyelarasan program bina generus ini menjadi penting untuk direalisasikan,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Iswahyudi juga menitipkan kepada LDII untuk menjadi mitra yang setrategis dalam membina mental dan spiritual para pesilatnya. “Kami tentu berharap, LDII di berbagai tingkatan dapat membina para pesilat kami, agar menjadi atlet yang menjunjung tinggi karakter luhur, akhlakul karimah. Karena memang LDII dan ASAD ini memiliki visi yang sama dalam pembangunan karakter,” pungkasnya.